Friday, April 29, 2011

Waktu dan Cinta


Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai

macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan,

Kekayaan, Kegembiraan, Kecantikan dan Waktu.

Mereka hidup berdampingan dengan baik.



Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau

kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan

menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau

cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.



Cinta sangat > kebingungan sebab ia tidak dapat

berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai

mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik

membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan

sedang mengayuh perahu.



"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta. "Aduh!

Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, perahuku telah penuh

dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawa-mu serta,

nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat

lagi bagimu di perahuku ini." Lalu Kekayaan

cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih

sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat

dengan perahunya.



"Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun

Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu

sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta. Air makin

tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta

semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.



"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa

membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang

indah ini." sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali

mendengarnya. Ia mulai menangis

terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.



"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian

saja" kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan

menenggelam-kannya.





Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara,

"Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh ke

arah suara itu dan melihat seorang tua dengan

perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat

sebelum air menenggelamkannya.



Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan

segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar

bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua

yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya

kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa

sebenarnya orang tua itu."Oh, orang tua tadi? Dia

adalah Waktu." kata orang itu.



"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku?

Aku tak mengenalnya.

Bahkan teman-teman yang mengenalku pun

enggan menolongku" tanya Cinta heran.



"Sebab," kata orang itu, " hanya Waktulah yang tahu

berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ...".

Di Ambang Sakaratul Maut....

Hari berganti hari.Keadaanku semakin tenat.Tubuhku
terkaku seperti mayat di atas katil di salah sebuah hospital
yang aku sendiri tidak tahu mengapa aku di tempatkan di
sini.Sebelum tu, yang aku ingat aku sedang memandu kereta
ayah,lalu bertembung dengan lori balak.

Tapi selepas itu aku tidak ingat apa-apa.Pandanganku
kabur.Tidak dapat ku pastikan siapa orang-orang yang berada
di sekelilingku.Aku terasa dada ku teramat berat dan
bahagian pinggangku sudah tidak berasa apa-apa lagi.Derita
sungguh.nafasku sesak.

Tiba-tiba tanganku di pegang kuat."Mengucap
sayang,,mengucap........Asyhaduallailahaillallah.. ......."ucapan
itu dibisikkan ke telingaku di sertai dengan
tangisan.Itu suara ibu.manusia yang pernah mendodoikan daku
semasa kecil,manusia yang pernah menyuapkan nasi ke dalam
mulutku,manusia yang pernah memberi susunya serta yang
pernah merotanku kerana degil.

"Bagaimana dengan keadaannya doktor?"Aku
amati suara itu.Pasti itu suara abang.Mungkin abang baru
sampai. "Tenat",jawab doktor dengan ringkas.
"Itu kata doktor bang,jangan berserah kepada takdir
sahaja.Kita perlu usaha". Sudah seminggu aku terlantar
di wad ini,kenapa baru sekarang abang menjengah? datang lah
ke sini,aku ingin berbicara denganmu. datanglah..... Tapi
mataku.......semakin gelap.Adakah aku sudah buta?
Tidak!!!!Aku tidak mahu buta.Aku masih ingin melihat dunia
ini. "Sabarlah dik,banyak-banyak ingatkan
Allah."Abangkah yang bersuara tu? Apa yang aku tanggung
ini tidak semudah yang kau lafazkan,abang.Tolonglah adikmu
ini.Tolong bukakan mataku.

"Tekanan darahnya amat rendah". sayup sayup
kedengaran suara doktor.Kedengaran juga ibu menangis
teresak-esak.Ibu,kau hanya mampu menangis saja.dan bila tiba
saatnya,kita akan berpisah.Tapi,ibu.....aku tidak mahu
berpisah denganmu.Tolonglah ibu,selamatkan lah daku.
"Yassin.......".bacaan yassin terngiyang-ngiyang
di telingaku.Aku tahu itu suara abang.Tetapi kenapa aku di
perdengarkan dengan suara itu???

Apakah aku sudah menghampiri maut???????Aku
takut!!!!!!! Sedetik lagi sakaratul maut datang.Sedetik lagi
izrail datang. Sedetik lagi malaikat maut datang.Aku di
ambang sakaratul maut...... Aku semakin tegang dan semakin
sendat nafas di dada.Ketika itu,aku tidak ingat apa-apa
lagi.Aku tidak kenal sesiapa di sekelilingku.Tapi yang
pastinya sekarang, aku berdepan dengan sakaratul maut.

"Tolong ibu,tolonglah aku,
aku takut".Tapi rintihan ku tidak di
pedulikan.Apa mereka semua sudah pekak?
Aku di lambung resah,gelisah dan
penuh kesah.Keluhan dan rintihan
"Panas,dahaga,haus,panas........".tapi tiada siapa
pun yang peduli.Nenekku
datang,"Nenek............". "Kau dahaga
cu,kau lapar cu,mahu air??Ini gelas penuh air madu,kalau
cucu mahu masuk syurga,minum air ini".

"Ibu......".
Ibuku datang, Ibu menggoyangkan buah susunya.
" Ini ibumu.Air susu ini membesarkanmu,
nak.Buangkan
islam, matilah dalam agama yahudi.....".
Ayah.......kau datang ayah.......".
"Matilah dalam agama yahudi anakku.matilah dalam
agama nasrani Itulah agama yang membantu kau masuk ke
syurga". "Nenek....ibu.....ayah.......suara kau
kah tadi??Kenapa kau berubahlaku??Atau suara syaitan yang
ingin memurtadkan aku?? "Mengucap
sayang,mengucap.Asyhaduallailahaillallah.......".Ucapan
itu diajukan sekali lagi ke telingaku.Itu suara
ibu.Tapi lidahku sudah menjadi kelu.

Manusia-manusia berjubah hitam datang."Mari ikut
kami". manusia-manusia berjubah hijau datang membawa
bersamanya payung hijau,katanya"Mari ikut
kami".cahaya putih datang.datang hitam. Datang sinaran
kuning.Cahaya merah datang ."Apa ini,apa ini?.Akulah
sakaratul maut........!!!!!!". Kedinginan
menjalar,merayap perlahan-lahan dari hujung kaki ke hujung
rambut dan kini seluruh jasadku di selimuti sejuk.dan
kemudian datanglah malaikat maut di hujung kepalaku.
"Hai jiwa yang keji,keluarlah dari kemurkaan
Allah.......".Aku tersentak.Roh ku berselerak di dalam
tubuhku.Lalu,innalillahi wainnailaihi rajiuun....
Malaikat-malaikat yang menunggu sesayup mata memandang dan
menghemburlah bangkai yang sebusuk-busuknya.

Tiba-tiba bau busuk menusuk ke hidungku,seperti bau
sampah
yang amat busuk. "Apa yang busuk ni?Tak adakah
orang yang mengangkat sampah
ni?Ah,busuknya,hanyirnya,hancingnya......".

"Assalamualaikum......".
"Siapa yang memberi salam itu?".
"Aku".
"Kau siapa wahai pemuda???".
Seorang lelaki tercegat di hadapan katilku.Aku tidak
pernah melihat orang yang sehodoh,sekotor,dan
sebusuknya di dunia ini.rambutnya yang tidak terurus,baju
yang di pakai berlumut hijau,kuning,coklat dan entah apa-apa
warna lagi,dari lubang hidung,telinganya dan mulutnya
terdapat nanah dan darah pekat keluar.Tanpa di
pedulikannya......jijik,loya,aku rasa........teramat loya
melihatnya.

"Kau tak kenal aku?".
"Tidak,jawabku tegas.Mana mungkin aku kenal kau
sehodoh
dan sejijik ini".
"Aku sahabatmu,kau yang membuat aku
hari-hari".
"Bohong!".Aku menjerit sekuat hati.Biar
semua penghuni wad
ini mendengarnya.
"Aku tak kenal engkau!Lebih baik kau pergi dari
sini".
"Akulah amalanmu yang keji..........".

Aku terdiam.Aku tidak mampu berkata apa-apa teringat
kini,semuanya telah pernah ku dengar dan ku pelajari
dulu.Segala dosa dan keburukan yang kita lakukan di
dunia,akan di jelmakan dalam sebagai suatu makhluk yang
teramat hodoh di hadapan kita di alam barzakh nanti.
Oh!Tuhan,aku banyak dosa.Aku memang lalai,cuai dan lupa
dengan segala nikmat yang telah kau kurniakan.Solatku kerana
kawan,dan bukannya ikhlas kerana Allah.Pergaulanku bebas,tak
kenal muhrim ataupun tidak.tapi itu semua telah berlalu dan
dan sudah terlambat untuk bertaubat..Apa yang aku harus
lakukan!!!!! Surah yassin yang abang pegang di letakkan di
atas dahiku.Aku melihat kaklong dan kak ngah menangis.Aku
juga lihat mata abah bengkak. Tiba-tiba badanku di sirami
air.Air apa ini?????

"Tolong....sejuk!!!!Kenapa air ini berbau air
kapur barus.Tolong jangan tekan perutku dengan
kuat,sakit!!!!Kenapa ramai orang melihat aku???Aku
malu......malu.....malu......!!!!!!".

Aku di usung ke suatu ruang.Aku lihat kain putih
dibentangkan.Lalu diletakkannya aku di atas kain putih
itu.kapas di bubuh di celah-celah badanku.Lalu aku di
bungkus satu demi satu dengan kain itu.
"Nanti,tunggu!!jangan bungkus aku.Kenapa kalian semua
buat aku macam ini?Tolong rimas....panas........".
Kemudian aku di letakkan di suatu sudut.Beberapa orang
termasuk tok imam menyembahyangkanku.Kelihatan ayah dan
abang berada di saf yang pertama.Tapi kenapa aku di
sembahyangkan?

Bukan kah aku boleh sembahyang sendiri?
Aku teringat kata-kata ustazku dahulu.
"Sembahyanglah kamu sebelum kamu disembahyangkan".
Dan kini baru aku sedar aku sudah tidak mampu lagi untuk
mengangkat takbir,ruku',sujud dan tahiyyat. Aku di
angkat perlahan-lahan kemudian di letakkan di dalam kotak
kayu.

Kotak apa ini?"Aku di usung oleh enam orang
termasuk ayah dan abang.Aku diusung setapak demi setapak".
"Al-Fatihah!"Kedengaran suara tok imam.Kelihatan
ibu,kak long,kak ngah dan lain-lain mengekori di
belakang.tapi kemana dia bawanya aku?". Nun jauh di
sana ,kelihatan tanah perkuburan kampungku. "Ke situkah
aku dibawanya?Tolong turunkan aku,aku takut!!!!!!".
Setibanya di tanah perkuburan,kelihatan satu liang yang
bersaiz dengan jasadku.Beberapa tangan memegangku,dan aku di
turunkan ke dalam liang itu. "Perlahan-lahan",aku
terdengar suara tok imam memberitahu."Tolong keluarkan
aku dari sini!Aku seram!!!".Kini aku berada di dalam
liang kedalam enam kaki.Sedikit demi sedikit pasir dan tanah
menutupiku.

"Tanah apa ini?".
"Aduh sakitnya badanku di timbusi tanah".
"Innalillahiwa innailaihi rajiuuun.......Dari
Allah kita datang,dan kepada Allah jualah kita
kembali". Kedengaran bacaan talkin dari tok
imam."Sesungguhnya mati itu benar alam barzakh itu
benar,siratul mustaqim itu benar,syurga dan neraka itu jua
benar........".Sayup sayap aku terdengar tok imam terus
membaca talkin,tetapi makin lama makin hilang.Pandanganku
makin ,makin kabur dan terus tidak kelihatan.Tubuhku terasa
telah di timbusi sedikit demi sedikit pasir dan tanah yang
di lemparkan ke atasku.Terasa semakin gelap dan ......aku
kini keseorangan.

"Nanti!Nanti!Tolong!Tolong ayah,ibu!Jangan
tinggalkan aku seorang.Aku takut!!!Gelap!!!Panas!!!Tolong!!!!

Thursday, April 28, 2011

~~cheese cake~~

nak nie.....


aish....
terpicik air liur...
huhu....
xpe2...
t lek nk buat...
nk makan sorang...
haha

Saturday, April 23, 2011

Tanya sama hati

Tanya sama hati apa rasa sayang, Adakah tandanya nampak dipandang, Kumbang rayu bunga bulan dan bintangnya, Punya tanda-tanda hubungan mesra.

Tanya sama hati pernahkah merindu, Tiba masa lena apa mimpimu, Masa berjauhan apa nan dikenang, Bila difahamkan itulah sayang.

Jikalau tidak kerana sayang, Kuntuman kasih tak mungkin kembang, Andainya jemu mengganti rindu, Jambangan mesra tentulah layu.

Tanya sama hati pernahkah merindu, Tiba masa lena apa mimpimu, Masa berjauhan apa nan dikenang, Bila difahamkan itulah sayang.

Friday, April 22, 2011

::For Sum1...::



Kosong hidupku tanpamu Cermin ku membayang bayanganmu Pameran kasih ku layu Tiada dirimu tiada untukku
Tinggalkan ku dalam anganmu Sakitku mencintaimu Deritaku merinduimu Lemah hati menginginkanmu

Kau hilang terus kau menyepi Tewasku bila ku ketahui Berita kau sudah berpunya Hancur hatiku Berkeping-keping jadinya
Hilangku bukan kerana cinta Hilangku bukan untuk menyeksa Bagiku semua tiada berharga Biarku telan semua derita
Pergilah kau pergi dariku Biarku ku jalani hidup tanpamu Tiada cinta dan kasihmu Meski hati merelai
Mati hariku di kotak sepi Di situ kau mula mahu mengenalinya Langkahku songsang telah ku sedari Semula ku hias kau jauh dah pergi Putus komunikasi kau elakkan diri Ku mencari jalan kembali kau mahu terus pergi Ku ingatkan kau memori kau tutupkan telinga Nyata tiada kita tiada jalan penyambungnya Ya Allah maha pemurah dan maha pencipta Terima kasih atas pertemuan antara aku dan dia Jika nyata bukan dia pemilik tulang rusukku Kikiskanlah pesonanya dari kedua mata Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada Bahagiakanlah mereka berdua ku doakannya PadaMu ku pohon sucikan hatiku Sehinga dapat melaksana kehendak dan rencanaMu Amin
Pergilah pergilah ayu Jangan kau Hiraukan tentang diriku Pergi kau pergi kau ayu Ku anggapkan ini satu tragedi
Kau hapuskan semua yang kita bina Kau hancurkan harapku Untuk hidup bahagia bersamamu
Berkali kau bersumpah untuk berubah Tapi janji kosongmu Tak sudah-sudah Entah sampai bila Kau lepaskan saja aku
Pergilah kau pergi dariku Biar ku jalani hidup tanpamu Tiada cinta dan kasihmu Meski hati merelai
Pergilah pergilah ayu Jangan kau Hiraukan tentang diriku Pergilah pergilah sayang Biarkan ku begini

Wednesday, April 20, 2011

Insya Allah

Andainya kau rasa tak berupaya
Hidup sendirian tiada pembela
Segalanya suram
Bagai malam yang kelam
Tiada bantuan tiada tujuan

Janganlah berputus asa
Kerana Allah bersamamu

Insya Allah Insya Allah Insya Allah
Ada jalannya
Insya Allah Insya Allah Insya Allah
Ada jalannya

Andainya dosamu berulang lagi
Bagai tiada ruang untuk kembali
Dikau keliru atas kesilapan lalu
Membelenggu hati dan fikiranmu
Janganlah berputus asa
Kerana Allah bersamamu

Kembalilah
Kepada Yang Esa
Yakin padaNya
Panjatkanlah doa
Oh Ya Allah
Pimpinlah daku dari tersasar
Tunjukkan daku ke jalan yang benar
Jalan yang benar
Jalan yang benar
Jalan yang benar